
Gaji pokok adalah elemen utama dalam penghasilan yang kamu terima sebagai pekerja.
Komponen ini sifatnya tetap dan sering jadi acuan untuk menghitung tunjangan, bonus, hingga potongan.
Memahami gaji pokok penting agar kamu bisa mengatur keuanganmu.
Langsung saja, simak penjelasan seputar apa itu gaji pokok, faktor yang memengaruhi, rumus hingga contoh perhitungannya dalam artikel berikut ini!
Apa Itu Gaji Pokok?
Gaji pokok adalah imbalan dasar yang diterima oleh pekerja atas pekerjaan yang dilakukan, yang besarnya ditetapkan sesuai dengan tingkat atau jenis pekerjaan.
Gaji pokok ini menjadi komponen utama dalam struktur penggajian dan biasanya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja.
Pemerintah Indonesia mewajibkan setiap perusahaan untuk menyusun dan melaksanakan struktur dan skala upah (SUSU) yang memuat kisaran nilai nominal upah dari yang terendah hingga yang tertinggi untuk setiap golongan jabatan.
Upah yang tercantum dalam SUSU merupakan gaji pokok yang menjadi imbalan dasar bagi pekerja sesuai dengan tingkat atau jenis pekerjaan yang dilakukan.
Selain itu, dalam Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, diatur bahwa upah terdiri atas komponen:
- upah tanpa tunjangan
- upah pokok dan tunjangan tetap
- upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap
Gaji pokok termasuk dalam komponen kedua, yaitu upah pokok dan tunjangan tetap.
Namun, gaji pokok tidak termasuk dalam tunjangan atau bonus lainnya yang mungkin diterima oleh pekerja.
Tunjangan atau bonus tersebut biasanya ditambahkan di luar gaji pokok dan bisa diberikan dengan nominal berbeda, tergantung pada kebijakan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Lalu, apa saja faktor yang memengaruhi besaran gaji pokok?
Faktor Penentu Gaji Pokok
Berikut adalah beberapa faktor yang umumnya mempengaruhi besaran gaji pokok:
1. Keterampilan dan pengalaman
Gaji pokok seorang karyawan seringkali sebanding dengan tingkat keterampilan dan pengalaman yang dimiliki.
Semakin tinggi keterampilan dan pengalaman, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Terutama jika karyawan memiliki posisi yang lebih tinggi, yang biasanya disertai dengan tanggung jawab yang juga lebih besar.
2. Tingkat pendidikan
Meskipun berdasarkan Pasal 81 Angka 33 Perppu Cipta Kerja tingkat pendidikan tidak lagi menjadi faktor utama dalam penentuan gaji pokok, masih ada perusahaan yang mempertimbangkannya.
Karyawan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung menerima gaji pokok yang lebih besar, meskipun hal ini tidak berlaku untuk semua perusahaan.
3. Lokasi
Lokasi tempat bekerja juga mempengaruhi besar kecilnya gaji pokok.
Umumnya, gaji pokok di suatu daerah mengacu pada upah minimum kota/kabupaten (UMK) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Setiap daerah memiliki UMK yang berbeda, dan ini akan mempengaruhi gaji yang ditawarkan perusahaan.
4. Skala perusahaan
Faktor penentu lain dari gaji pokok adalah skala atau ukuran perusahaan.
Perusahaan besar dengan sumber daya yang lebih banyak biasanya mampu memberikan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil. Pasalnya, mereka memiliki kemampuan keuangan yang lebih besar.
5. Bidang industri
Setiap industri memiliki standar gaji pokok yang berbeda.
Misalnya, dalam industri manufaktur, perusahaan yang bergerak di bidang elektronik atau otomotif biasanya memberikan gaji pokok yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak di sektor tekstil.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat keterampilan yang dibutuhkan, serta teknologi yang digunakan dalam proses produksi.
Oleh karena itu, perusahaan akan menyesuaikan gaji pokok sesuai dengan standar yang berlaku di industri tersebut.
6. Kebutuhan pasar akan tenaga kerja
Faktor pasar tenaga kerja juga berperan dalam menentukan gaji pokok.
Jika permintaan tenaga kerja dalam bidang tertentu lebih besar daripada penawaran, perusahaan akan menawarkan gaji yang lebih tinggi untuk menarik tenaga kerja yang sesuai.
7. Biaya hidup
Gaji pokok juga disesuaikan dengan biaya hidup di daerah tempat karyawan bekerja.
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan hidup layak (KHL), yang menjadi acuan dasar dalam menentukan gaji pokok.
KHL mengacu pada kebutuhan pokok yang diperlukan seorang karyawan lajang untuk hidup layak selama sebulan.
Angka KHL ini diperoleh dari survei yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan Nasional dan biasanya diperbarui setiap lima tahun.
8. Peraturan pemerintah
Semua perusahaan wajib mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, termasuk dalam hal pemberian gaji pokok.
Berikut adalah beberapa aturan utama yang mengatur gaji pokok:
- Upah minimum regional (UMR)
UMR, yang terbagi menjadi upah minimum kabupaten/kota (UMK) atau upah minimum provinsi (UMP), merupakan standar batas bawah gaji yang ditetapkan oleh pemerintah. - Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
Aturan ini memberikan panduan teknis dalam menetapkan upah minimum, dengan mempertimbangkan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kebutuhan hidup layak (KHL). - Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang ini mengatur prinsip dasar pemberian upah, termasuk gaji pokok, untuk melindungi hak-hak pekerja.
Regulasi ini memastikan gaji pokok memenuhi standar minimum yang layak, menjaga keseimbangan antara kebutuhan pekerja dan kemampuan perusahaan, serta menciptakan hubungan industrial yang harmonis.
Fungsi Gaji Pokok
Gaji pokok memiliki beberapa fungsi penting bagi karyawan dan perusahaan, antara lain:
1. Sumber penghasilan utama karyawan
Gaji pokok merupakan kompensasi dasar yang diterima karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan, sehingga menjadi sumber pendapatan utama bagi mereka.
2. Alat ukur nilai dan kontribusi karyawan
Gaji pokok sering mencerminkan nilai jabatan dan kontribusi karyawan dalam perusahaan.
Evaluasi jabatan yang mempertimbangkan tanggung jawab, keterampilan, dan kondisi kerja digunakan untuk menentukan besaran gaji pokok yang adil.
3. Dasar perhitungan tunjangan lainnya
Besaran tunjangan seperti tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, dan lainnya sering dihitung berdasarkan persentase dari gaji pokok.
Misalnya, tunjangan suami/istri bagi PNS adalah 10% dari gaji pokok, dan tunjangan anak adalah 2% per anak dari gaji pokok.
4. Strategi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik
Struktur gaji yang kompetitif dapat membantu perusahaan menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas.
Dengan menawarkan gaji pokok yang sesuai dengan standar industri dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pengalaman dan kualifikasi, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan.
Rumus dan Cara Menghitung Gaji Karyawan
Menurut UU Ketenagakerjaan, apabila komponen upah terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya gaji pokok karyawan harus sekurang-kurangnya 75% dari total gaji pokok dan tunjangan tetap.
Lebih lanjut, dalam Peraturan Pemerintah tentang Pengupahan, dijelaskan persentase upah pokok dalam berbagai komponen gaji:
- Jika komponen upah terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap, gaji pokok harus minimal 75% dari total gaji pokok dan tunjangan tetap.
- Jika komponen upah terdiri dari gaji pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap, gaji pokok tetap minimal 75% dari total gaji pokok dan tunjangan tetap.
Namun, untuk jabatan tertentu, seperti supervisor, manajer, atau ahli yang memiliki tanggung jawab besar dalam perusahaan, persentase gaji pokok bisa diatur lebih lanjut melalui perjanjian kerja atau peraturan perusahaan.
Jabatan ini umumnya memiliki upah pokok yang lebih tinggi dan dihitung berdasarkan batas maksimal upah untuk perhitungan iuran jaminan pensiun.
Berdasarkan ketentuan ini, jika upah yang diterima pekerja terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap atau gaji pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap, rumus perhitungan gaji pokok adalah sebagai berikut:
Gaji yang diterima (100%) = gaji pokok (minimal 75%) + tunjangan tetap (maksimal 25%)
Dengan demikian, persentase gaji pokok tidak boleh kurang dari 75% dari total upah yang diterima.
Contoh perhitungan
Dikutip dari Hukumonline, berikut contoh perhitungan gaji karyawan.
Jika total gaji yang diterima seorang karyawan adalah Rp5.000.000, dan sesuai dengan peraturan, gaji pokok harus minimal 75% dari total gaji (gaji pokok dan tunjangan tetap), perhitungannya adalah:
- Total gaji yang diterima = Rp5.000.000
(Gaji pokok + tunjangan tetap) - Rumus gaji pokok (minimal 75%)
Gaji pokok = total gaji × 75%
Gaji pokok = Rp5.000.000 × 75% = Rp3.750.000 - Tunjangan tetap (maksimal 25%)
Tunjangan tetap = total gaji - gaji pokok
Tunjangan tetap = Rp5.000.000 - Rp3.750.000 = Rp1.250.000
Jadi, dengan total gaji Rp5.000.000, gaji pokok yang sah menurut ketentuan adalah Rp3.750.000 dan tunjangan tetap adalah Rp1.250.000.
Gambaran ini sesuai dengan peraturan yang menyatakan bahwa gaji pokok harus minimal 75% dari total gaji yang diterima.
Hal lain yang perlu kamu ketahui adalah gaji pokok tidak sama dengan tunjangan, dan perbedaan ini juga memengaruhi jumlah take home pay atau pendapatan bersih yang kamu terima setiap bulan.